Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/1). (Humas Setkab)

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi periode Januari–Maret 2023 mencapai Rp328,9 triliun, meningkat 16,5 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2022. Capaian tersebut sama dengan 23,5 persen dari target investasi 2023 pada Rp1.400 triliun.

“Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada tahun 2023,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam jumpa pers, Jumat (28/4).

Bahlil menjelaskan tentang kontribusi penanaman modal asing (PMA) yang pada triwulan I-2023 mencapai Rp177,0 triliun atau 53,8 persen, melampaui penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp151,9 triliun atau 46,2 persen dari capaian investasi periode ini.

Tingkat kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia meningkat 20,2 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.

“Kami terus mengawal investasi di sektor strategis yang memberikan nilai tambah, seperti hilirisasi sumber daya mineral. Pada periode triwulan I-2023 ini, realisasi PMA pada sektor manufaktur khususnya industri logam menempati urutan pertama pada triwulan I-2023 ini, yaitu sebesar US$2,9 miliar,” ujarnya.

Luar Jawa masih dominasi investasi

Sebaran realisasi investasi masih mendominasi wilayah di luar Pulau Jawa pada triwulan I-2023 dengan kontribusi Rp172,9 triliun atau 52,6 persen dari total capaian realisasi investasi.

Angka tersebut meningkat 16,3 persen dari periode yang samapada 2022. Total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh Provinsi Jawa Barat dengan Rp50 triliun, diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Khusus untuk capaian realisasi PMA, Sulawesi Tengah kembali berhasil mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi dengan US$1,9 miliar, diikuti oleh Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta Riau. Sementara untuk realisasi PMDN, Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp21,9 triliun dan diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.

“Kementerian Investasi terus mendorong pertumbuhan investasi berkualitas yang Indonesia sentris. Kita dorong penciptaan kawasan-kawasan ekonomi baru,” ujar Bahlil.

Industri logam masih dengan kontribusi terbesar

Berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi dalam periode kuartal I-2023 berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan Rp46,7 triliun; diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp36,1 triliun; sektor pertambangan Rp33,5 triliun; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp27,9 triliun; serta sektor industri kimia dan farmasi Rp22,6 triliun.

Secara keseluruhan, sektor industri pengolahan berkontribusi 42,5 persen dari total capaian realisasi investasi triwulan I-2023.

Sepanjang 2022 hingga periode triwulan I-2023, sektor industri pengolahan seperti industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya konsisten berada di peringkat atas sektor penyumbang investasi terbesar di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa strategi kebijakan pemerintah yang berfokus pada hilirisasi konsisten mampu menjadi penunjang realisasi investasi terbesar di Indonesia.

Editorial Team