Jakarta, FORTUNE- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan realisasi anggaran masih minim, yakni baru 19,06 persen per kuartal I-2023. Salah satu penyebabnya adalah minimnya serapan bantuan pemerintah untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pihaknya mendapatkan alokasi anggaran Rp2,91 triliun pada 2023. Tetapi, bila ditambah anggaran untuk program bantuan pemerintah pembelian KBLBB roda dua yang mencapai Rp1,4 triliun, total alokasinya mencapai Rp4,2 triliun.
Jika di luar program insentif KBLBB, realisasi anggaran Kemenperin mencapai 27,34 persen hingga 31 Mei 2023, kata Agus. "Namun, apabila anggaran bantuan KBLBB dimasukkan ke dalam anggaran Kemenperin, maka realisasi anggaran baru mencapai 19,06 persen," ujarnya di hadapan Komisi VII DPR, Senin (12/6).
Alokasi anggaran sebesar Rp1,4 triliun yang diberikan kepada Kemenperin adalah untuk memenuhi target penyaluran bantuan pemerintah 200.000 unit kendaraan listrik roda dua pada 2023. Namun, dalam realisasinya baru ada 2 unit yang terverifikasi, dan 696 unit lain dalam proses pendaftaran. “Masih terdapat kuota sisa sebesar 199.298 unit," kata Agus.