Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
PT PP.
PT PP. (dok. PTPP)

Intinya sih...

  • Realisasi proyek Bendungan Manikin melampaui perkiraan semula.

  • Proyek ini ditargetkan rampung pada 15 Desember 2025 dan akan menyediakan air baku, irigasi, serta membantu mengendalikan banjir di wilayah timur Indonesia.

  • PTPP menggunakan teknologi BIM dan sistem ERP dalam pembangunan bendungan.

Jakarta, FORTUNE - Proyek strategis nasional (PSN) pembangunan Bendungan Manikin paket 2 di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan progres menggembirakan. PT PP (Persero), sebagai salah satu kontraktor pelaksana, melaporkan realisasi fisik proyek ini telah mencapai 83,143 persen, sedikit melampaui perkiraan semula pada 82,687 persen. Capaian ini membawa optimisme penyelesaian bendungan vital untuk ketahanan air dan pengendalian banjir di wilayah timur Indonesia sesuai target.

Proyek bernilai kontrak Rp933,6 miliar ini dimulai sejak 15 Desember 2019, dan ditargetkan rampung pada 15 Desember 2025. Tujuannya adalah memperkuat ketahanan sumber daya air dan pengendalian banjir di kawasan Nusa Tenggara Timur.

Setelah beroperasi penuh, Bendungan Manikin diproyeksikan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat setempat dan sektor pertanian.

Bendungan ini akan menyediakan air baku 700 liter per detik, mengairi 310 hektare lahan pertanian produktif, serta berperan penting dalam mengendalikan banjir yang sering melanda wilayah sekitar. Selain manfaat primer tersebut, area bendungan juga berpotensi dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis air.

Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menekankan pentingnya proyek ini sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat NTT. Menurutnya, potensi bendungan ini sangat besar dan lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur fisik.

Ia optimistis Bendungan Manikin dapat menjadi katalis yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Pembangunan infrastruktur sumber daya air seperti Bendungan Manikin sangat esensial, karena akses air irigasi yang cukup merupakan kunci utama bagi petani, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan," ujar Gibran.

Dari sisi teknis konstruksi, proyek Bendungan Manikin menerapkan metode paralel antara penggalian terowongan dan pemasangan beton lining.

Bendungan ini juga dilengkapi desain spillway jenis morning glory yang dinilai efisien. Sistem ini bekerja dengan mengalirkan air yang melimpas melalui shaft vertikal ke dalam terowongan, kemudian mengarahkan aliran air kembali ke Sungai Manikin.

PT PP (Persero) mengerjakan proyek ini melalui skema joint operation (JO), memimpin pengerjaan proyek sebesar 72,5 persen.

Sekretaris Perusahaan PT PP, Joko Raharjo, mengatakan penggunaan teknologi canggih mendukung pelaksanaan proyek.

"Dengan mengedepankan teknologi seperti building information modeling (BIM) dan sistem ERP yang memadai, PTPP siap menjadi mitra strategis dalam pembangunan Indonesia yang lebih maju dan tangguh," kata Joko melalui keterangan resmi, Kamis (8/5).

Editorial Team