Jakarta, FORTUNE - TikTok saat ini mendominasi keseharian generasi muda di Indonesia. Aplikasi tersebut biasanya menjadi yang pertama dibuka ketika bangun pagi, sekaligus yang terakhir diakses sebelum tidur malam.
COO & Founder IDN, William Utomo, menjelaskan bahwa platform ini memunculkan fenomena micro drama atau drama berdurasi singkat. Menurutnya, tren ini menandai pergeseran pola konsumsi hiburan digital di kalangan anak muda.
"Drama dengan episode 1 sampai 2 menit, yang cepat, emosional, dan semakin digemari anak muda. Ini bukti bahwa konten pendek semakin menjadi genre baru yang membentuk budaya pop di Indonesia," ujar William dalam acara Indonesia Summit 2025 di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (27/8).
Ia menambahkan, laporan tersebut disusun berdasarkan riset kualitatif dan kuantitatif, termasuk survei terhadap lebih dari 1.500 responden di 12 kota, mulai dari Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, hingga Balikpapan.
Meningkatnya popularitas micro drama tengah mengubah peta hiburan digital di Indonesia. IDN, yang membaca gelombang tren ini sejak awal, meresponsnya dengan meluncurkan NONTON pada Maret 2025. Fitur baru di aplikasi IDN tersebut secara khusus dirancang untuk menampung micro drama, sesuai pola konsumsi konten generasi Milenial dan Gen Z yang cenderung mencari tontonan singkat namun emosional.
Survei IDN Research Institute 2026 mencatat, frekuensi menonton micro drama sudah menjadi bagian dari keseharian banyak anak muda. Sebanyak 32 persen responden mengaku menonton beberapa kali dalam seminggu, sementara 29 persen lainnya hampir setiap hari. Adapun 20 persen hanya sesekali dalam sebulan, dan 11 persen lebih jarang dari itu. Menariknya, hanya 8 persen responden yang sama sekali tidak pernah menonton micro drama.
Data tersebut memperlihatkan bagaimana format drama berdurasi 1–2 menit kini mulai menjadi kebiasaan baru, sekaligus mempertegas posisi micro drama sebagai tren budaya pop digital di Indonesia.
"Kami merangkumnya agar industri lebih dapat memahami perilaku, tantangan, dan kesempatan dari Millennials and Gen Z. Jadi ada enam bagian yang kami bahas, mulai dari personal values and family, finances and consumption, hingga topik yang paling hot, Gen Alpha," ucap William.