Jakarta, FORTUNE – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan, pemerintah berisiko mengeluarkan Rp320 triliun sebagai subsidi dan kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG). Hal ini mengingat harga jual BBM dan LPG yang masih jauh dari harga keekonomian, ditambah jika harga minyak dunia melambung di posisi saat ini.
Menteri Arifin mengatakan bahwa dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok sebesar US$63 per barel, dan perhitungan alokasi subsidi dan kompensasi BBM dan LPG sekitar Rp130 triliun. "Jadi ada Rp190 triliun yang harus bisa disiapkan kembali," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (18/4).
Meski begitu, dia memastikan pasokan BBM dan LPG dalam kondisi aman. Kebutuhan masyarakat tetap jadi prioritas untuk terpenuhi. "Di bulan Ramadan, menjelang Idulfitri, kita menyediakan jumlah yang memadai untuk bisa didistribusikan kepada masyarakat,” kata Arifin.
Menurutnya, saat ini cadangan stok bahan bakar cukup ideal. Stok solar disebut cukup untuk 21 hari, Pertalite untuk 19 hari, Pertamax 38 untuk hari, Avtur dapat memenuhi 35 hari, dan LPG tersedia bagi kebutuhan masyarakat selama 14 hari.