Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menargetkan total investasi hilirisasi dalam negeri bisa mencapai US$545,3 miliar. Namun, target tersebut bisa dicapai tak hanya terkait dengan hilirisasi satu komoditas saja seperti nikel.
“Ini angka fantastis, tapi ini adalah salah satu syarat untuk negara kita bisa lepas dari negara berkembang menjadi negara maju,” ujar Bahlil dalam konferensi pers ‘Hilirisasi Kunci Investasi dan Tantangan Investasi 2023’, Selasa (18/1). “Selama ini hilirisasi kita Cuma berbicara tentang nikel. Saya pikir kita tidak lagi hanya fokus pada satu komoditas.”
Pemerintah telah Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis Indonesia 2023-2035 yang mencakup delapan sektor dengan produk prioritas hilirisasi dari 21 komoditas. Sektor ini, antara lain mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Ia menyebut, potensi hilirisasi di sektor mineral dan batu bara mencapai US$427,1 miliar; minyak dan gas bumi mencapai US$67,6 miliar; sementara perkebunan, perikanan, kelautan, dan kehutanan mencapai potensi hingga US$50,6 miliar.