Jakarta, FORTUNE – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, per Senin (13/6), subvarian baru Omicron, yakni BA.4 dan BA.5 terkonfirmasi terdapat delapan kasus di Indonesia.
“Sudah ada 8 kasus di Indonesia, 3 di antaranya imported case. Kedatangan luar negeri dari Mauritius, Amerika Serikat, dan Brasil, yang datang pada saat acara Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali. Sisanya, yang 5 adalah kasus transmisi lokal, 4 terdeteksi di Jakarta dan yang 1 terdeteksi di Bali,” kata Menkes dalam konferensi Pers terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (13/6).
Menurut hasil pengamatan Kemenkes, dari 8 orang yang tertular virus subvarian BA.4 dan BA.5, hanya 1 orang yang bergejala sedang dan belum mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Sementara, 7 orang lainnya sudah mendapatkan booster dan hanya menunjukkan gejala ringan hingga tanpa gejala.
Budi mengatakan, varian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus di seluruh dunia. Namun, berbagai indikator menunjukkan, level penularan dan risiko kematiannya jauh lebih rendah dari subvarian Omicron yang sudah ada lebih dulu.
“Puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga puncak Delta dan Omicron. Kasus hospitalisasinya juga sepertiga kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” katanya.