Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI. (Flickr)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan anggaran subsidi energi membuat belanja negara dalam postur APBN 2022 membengkak hingga lebih dari Rp3 ribu triliun. Imbasnya, pemerintah juga perlu menambah alokasi anggaran pendidikan agar dapat memenuhi mandat konstitusi yakni sebesar 20 persen dari APBN. 

"Anda bisa bayangkan, jadi Menkeu waktu kita ngurusin untuk subsidi, sekalian saya harus memenuhi mandat. So, suddenly anggaran pendidikan akan naik," ujarnya dalam peluncuran program Merdeka Belajar Episode 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, Senin (27/6).

Bendahara Negara menuturkan, harga minyak mentah sudah berada di posisi US$120 per barel atau jauh di atas asumsi makro APBN 2022 yang sebesar US$64 per barel. Dus, tambahan subsidi dan kompensasi untuk Pertamina sebagai produsen dua produk BBM dan PLN selaku produsen listrik juga melonjak.

Penambahan subsidi dan kompensasi tersebut digunakan untuk mengganti kerugian Pertamina akibat penugasan menjual Pertalite dan Pertamax di bawah harga keekonomian. Sementara kepada PLN, digunakan untuk menutup selisih biaya pokok pembangkitan dengan tarif listrik pelanggan golongan bawah yang tidak dinaikkan pemerintah.

"Berapa jumlah subsidi yang harus kita tambahkan? Rp380 triliun on top of Rp154 triliun. Jadi subsidi yang bapak-ibu sekalian nikmati dalam bentuk listrik, even ke sini naik mobil pakai Pertamax, Pertamax itu masih jauh di bawah harga (sebenarnya). You actually enjoy the subsidi. Ini menyebabkan postur APBN kita naik dari Rp2.750 triliun menjadi kemungkinan di atas Rp3000 triliun," jelasnya.

Dana Abadi Perguruan Tinggi

Editorial Team

Tonton lebih seru di