Sri Mulyani Optimistis Defisit APBN Tahun Ini Bakal Mendekati 4%

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan defisit APBN pada 2022 dapat mendekati 4 persen atau berada di bawah target tahun ini yakni 4,85 persen. Kondisi tersebut akan makin memudahkan pemerintah untuk mengembalikan defisit fiskal ke bawah 3 persen pada 2024 sesuai amanat Undang-Undang 2/2020.
Meski demikian, ia memastikan bahwa konsolidasi fiskal yang dilakukan pemerintah tersebut tak akan mengorbankan pemulihan ekonomi nasional.
"Defiisit anggaran 4,85 persen ini sudah ditetapkan dan kami berharap lebih rendah dari itu, tapi tidak akan mendekati 3 persen di tahun ini. Jadi kita akan tetap punya defisit anggaran di atas 3 persen tahun ini. Kita terus melihat semua aspek apbn kita dari sisi pendapatan untuk bisa diperkuat dan pada saat yang sama menyadari kondisi global msih penuh ketidakpastian," ujarnya dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2).
Ia juga menyampaikan berlakunya Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau yang sering disebut Tax Amnesty Jilid II, akan meningkatkan perolehan perpajakan dan membantu pemerintah dalam pembiayaan APBN ketika defisit ditekan.
Selain itu, pemerintah juga akan mulai menerapkan perluasan basis pajak yang tertuang dalam Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan demi mengerek penerimaan negara. "Bagi mereka yang punya kapasitas ekonomi lebih, mereka serharusnya berkontribusi lebih dengan tax bracket atau kategori pajak yang makin meningkat. Ini adalah tema yang kita usung dan komunikasikan kepada masyarakat," jelasnya.
Dengan berbagai sosialisasi dan edukasi yang dilakukan, Sri Mulyani berharap masyarakat memahami bahwa tiap negara di dunia perlu memungut pajak dengan adil dan pada saat yang sama hati-hati. "Jadi di satu sisi kami berusaha mengalokasikan pembiayaan untuk pembangunan tapi pada saat sama tidak membebani masyarakat," jelasnya.