Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sesumbar dapat menurunkan rasio utang pemerintah ke bawah 40 persen dalam waktu kurang dari 2 tahun. Dalam Rapat Kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Kamis (26/8), ia mengatakan rasio utang bahkan sudah di level 37,91 persen.
Susutnya perbandingan utang dengan Produk Domestik Bruto (PDB) ini sejalan dengan makin baiknya kinerja APBN serta pulihnya perekonomian. "APBN kita mengalami eksposur dengan adanya defisit yang melonjak pada tahun 2020 dan 2021. Ssehingga rasio utang kita sempat meningkat dari 30 persen pada 2019 menjadi 40 persen pada tahun 2021," ujarnya.
Kondisi ini juga turut membuat Indonesia mendapatkan perbaikan peringkat utang dari Lembaga Pemeringkat Internasional The Standard and Poor's (S&P). Kemudian lembaga pemeringkat internasional lainnya seperti Moody's dan Fitch turut memberikan prospek positif terhadap ekonomi Indonesia ke depan.
"Hanya 30 negara yang memiliki perbaikan peringkat utang, sedangkan 161 negara lain mendapatkan penurunan peringkat. Sebanyak 109 negara prospeknya justru direvisi menjadi negatif," ucap Sri Mulyani.