Jakarta, FORTUNE – Kementerian Kesehatan mendeteksi subvarian Omicron XBB sudah masuk di Indonesia. Oleh sebab itu, mayarakat diminta waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Lantas apa perbedaan virus XBB dengan subvarian sebelumnya?
Juru bicara Kementerian Kesehatan, M. Syahril, mengatakan bahwa virus ini lebih cepat menular dari subvarian sebelumnya. “Peningkatan kasus gelombang XBB di singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” kata Syahril seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (24/10).
Virus tersebut menyerang saluran nafas, jadi batuk, pilek, dan demam, sama seperti subvarian lainnya. Selain itu, gejala yang dialami penderita juga memiliki persamaan mulai dari nyeri dada, kesulitan mencium bau, hingga kehilangan pengecapan rasa.
Meski penularannya cepat, fatalitas XBB tidak lebih parah dari varian Omicron. “Dari laporan di 26 negara selama 1-2 bulan terakhir, kasusnya (subvarian XBB) memang meningkat, hampir 24 persen. Tapi, yang dirawat di rumah sakit masih rendah, bahkan yang meninggal belum ada,” ujarnya.