Berlibur Pascapandemi, 52% Orang Memilih Hotel Bersih dan Strategis
Perjalanan bisnis,52% orang pilih hotel berlokasi strategis.
ilustrasi hotel mewah (unpslash.com/Francesca Saraco)Jakarta, FORTUNE - RedDoorz bersama dengan Telkomsel tSurvey melakukan riset terkait keinginan dan kebutuhan masyarakat saat menginap di hotel. Terutama pada masa pascapandemi saat masyarakat sudah kembali berwisata secara aktif.
Riset tersebut dilakukan terhadap 300 responden berusia 20-45 tahun di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Yogyakarta mengenai ekspektasi mereka terhadap hotel.
Berdasarkan hasil riset tersebut, 52 persen responden memilih untuk mendapatkan hotel yang bersih dan berlokasi strategisi sedangkan 46 persen responden menuntut hotel berfasilitas lengkap namun sesuai dengan anggaran. Sedangkan sisanya sebesar 2 persen memilih hotel dengan harga kamar yang paling terjangkau.
Regional VP Marketing RedDoorz, Henry Manampiring menyampaikan, sebuah temuan menarik bahwa separuh responden mengidentifikasi diri sebagai customer ‘esensial’.
"Mereka membutuhkan hotel hanya untuk tempat beristirahat dan menaruh tas, yang penting bersih, aman, dan berlokasi strategis," kata Henry melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (15/9).
Saat liburan keluarga, 79 persen orang ingin fasilitas hotel yang lengkap
Dalam riset tersebut juga ditemukan, 79 persen responden saat liburan keluarga menginginkan fasilitas lengkap namun sesuai anggaran.
Selain itu, perubahan fase hidup, seperti mereka yang baru saja menikah atau yang sudah mempunyai anak, ternyata tidak banyak mengubah proporsi kepuasan akan hotel yang bersih dan berlokasi strategis.
Perjalanan bisnis, 52% responden memilih hotel berlokasi strategis
Sementara itu, untuk perjalanan bisnis, sebesar 52 persen responden puas dengan hotel yang berlokasi strategis, aman, dan bersih sebagai tempat mereka beristirahat. Bahkan, mereka menyampingkan fasilitas lengkap dalam hotel.
“Melalui survey ini, kami bertujuan untuk memahami perbedaan tipe pelanggan, sehingga kami dapat terus memenuhi kebutuhan pelanggan secara maksimal," kata Henry.
Sejak didirikan pada 2015, RedDoorz telah merangkul banyak property owner independen untuk memaksimalkan potensi akomodasi mereka dan mendorong industri pariwisata Indonesia agar terus berkembang.
“Hingga saat ini, masyarakat dapat mengakses properti RedDoorz secara mudah di 190 kota di Indonesia melalui aplikasi kami di Android maupun iOS," pungkas Henry.
