Jakarta, FORTUNE - Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris, Graham Stuart, mengumumkan perpanjangan kerja sama program Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga 2027.
Dalam kerja sama ini Inggris akan memberikan tambahan dana £6,5 juta atau setara Rp135 miliar.
Selain pendanaan, Inggris akan memberikan bantuan teknis untuk menarik investasi bagi proyek energi terbarukan, mendukung upaya ambisius Indonesia dalam mempercepat transisi energi bersih yang sepenuhnya memanfaatkan potensi energi matahari, angin, laut dan panas bumi di Indonesia.
“Program ini bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Indonesia untuk mempercepat investasi energi terbarukan guna membantu transisi Indonesia menuju ekonomi hijau,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (4/8).
Program MENTARI diluncurkan Kementerian ESDM pada akhir Juli 2020.
Kerja sama ini dimulai pada Februari 2019 melalui penandatanganan nota kesepahaman yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian implementasi Program Mentari periode 2020-2023 yang dilakukan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan Sekjen Kementerian ESDM saat pada 8 Mei 2020.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan, usai bertemu Stuart di kantornya hari ini, bahwa Inggris menjadi mitra utama Kementerian ESDM untuk meningkatkan perencanaan dan pengadaan energi terbarukan, baik dalam aplikasi on grid maupun off grid, mengedepankan kebijakan, rekomendasi dan kajian teknis.
"Kami proyeksikan bahwa kemitraan ini akan terus berkembang," katanya.