Presiden Jokowi Berharap 2022 Jadi Tahun Pemulihan Ekonomi Nasional

Jakarta, FORTUNE – Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup menjanjikan pada 2021, di tengah gelombang pandemi Covid-19. Pada kuartal IV/2021, ekonomi Indonesia bertumbuh hingga 5,02 persen (year on year). Presiden Joko Widodo berharap, tahun 2022 akan jadi momentum pemulihan ekonomi Indonesia.
“Tahun 2022 menyajikan berbagai peluang transformasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, tertutama dalam bidang green economy dan teknologi informasi,” ujar Presiden saat membuka Mandiri Investment Forum 2022, secara daring, Rabu (9/2).
Sejumlah indikator ekonomi Indonesia, menurutnya menunjukkan tren yang semakin baik. Purchasing Manager Index (PMI), angka ekspor-impor, dan beberapa penanda lainnya tercatat meningkat. Hal ini menjadi tanda bahwa iklim perekonomian di Indonesia cukup baik, bahkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dinilai menguat.
“Investasi juga tumbuh semakin baik, dimana pada 2021, realisasi investasi mencapai Rp901 triliun, tumbuh 9 persen (yoy). Penanaman modal asing tumbuh 10 persen (yoy), mencapai Rp454 triliun,” kata mantan Walikota Solo ini. “Langkah untuk menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif akan terus kita lakukan.”
Stabilitas ekonomi makro Indonesia terjaga
Jokowi juga mengungkapkan bahwa stabilitas ekonomi makro Indonesia sangat terjaga. Pada Januari 2022, tingkat inflasi Indonesia cukup rendah berada di angka 2,18 persen (yoy).
Indonesia, menurutnya, kini berada dalam posisi baik dalam menghadapi berbagai tantangan eksternal, seperti permasalahan rantai pasokan yang memicu inflasi secara global maupun normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat.
“Cadangan devisa pada Januari 2022 mencapai US$141,3 miliar,” ujarnya.