Jakarta, FORTUNE – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan tidak ada indikasi pembobolan sistem aplikasi PeduliLindungi oleh para pelaku pembuat surat keterangan palsu. Hal ini menindaklanjuti temuan kasus surat keterangan hasil tes antigen dan PCR palsu oleh Kepolisian Resort (Polres) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), 25 Februari lalu.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji, mengatakan Kemenkes telah melakukan investigasi dan para pelaku memasukkan data palsu hasil swab ke sistem NAR (New All Record) dengan menggunakan user id entry.
“Kemungkinan, dinas kesehatan setempat kurang teliti dalam memverifikasi akun entry yang digunakan,” katanya kepada Fortune Indonesia, Rabu (2/3).
Setiaji mengatakan, untuk mendapatkan ekun entry ke sistem NAR, laboratorium pemohon harus diverifikasi dulu. Hal ini menjadi tanggung jawab dari dinas kesehatan setempat. Namun, hal ini tak sampai mengganggu operasional sistem, karena kelalaian berasal dari luar sistem.