Jakarta, FORTUNE – Dinas Rahasia Amerika Serikat atau United State Secret Service (USSS) menuai sorotan dari banyak pihak khususnya terkait tugas dan tanggung jawabnya dalam hal pengamanan tokoh penting pemerintahan, usai insiden penembakan calon presiden AS, Donald Trump, pada Sabtu (13/7) lalu.
Anggota Partai Republik dari Tennessee yang mengetuai Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, Mark Green, mengirim surat kepada Menteri Keamanan Dalam Negeri, Alejandro Mayorkas, dan menuntut informasi tentang perlindungan USSS atas mantan presiden. “Keseriusan dari kegagalan keamanan dan momen mengerikan dalam sejarah bangsa kita ini tidak dapat disepelekan,” tulis Green seperti dikutip Fortune.com, Senin (15/7)
Mayorkas mengatakan bahwa pihaknya dan USSS bekerja sama dengan penegak hukum untuk menyelidiki penembakan tersebut. Menjaga keamanan calon presiden dan acara kampanye mereka adalah salah satu prioritas paling penting bagi departemennya.
“Kami terlibat dengan Presiden Biden, mantan Presiden Trump dan tim kampanye mereka, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk memastikan keselamatan dan keamanan,” ujar Mayorkas.
Pensiunan Asisten Direktur USSS, Stephen Colo, mengatakan bahwa lembaga tempatnya dulu bekerja itu harus mencari tahu apa yang salah. ”Badan tersebut (USSS) harus memeriksa rencana keamanan dan mewawancarai sejumlah orang mulai dari direktur hingga ke bawah,” katanya.