Jakarta, FORTUNE- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan beberapa temuan hasil inspeksi mendadak (sidak) sejumlah pasar di Jawa Barat yang menunjukkan lonjakan harga pangan naik signifikan.
Lokasi kunjungan adalah pasar tradisional Cihapit dan Griya Pahlawan. Keduanya terletak di Bandung, Jawa Barat.
Ketua KPPU, Fanshurullah Asa, mengatakan pemeriksaan itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya permainan harga dan penahanan pasokan oleh pelaku usaha tertentu, serta untuk stabilitas komoditas di Jawa Barat.
"Dari sidak di Pasar Cihapit, komoditas beras premium secara rata-rata mengalami kenaikan harga sebesar 21,58 persen menjadi Rp16.900 per kilogram. Padahal HET beras premium sebesar Rp13.900 per kilogram sebagaimana telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas)," kata Fanshurullah melalui siaran pers, Minggu (11/2).
Dalam sidak tersebut, harga gula konsumsi juga dijual jauh lebih mahal di atas HET. Batas atas harga gula konsumsi yang ditetapkan untuk wilayah Jawa mencapai Rp16.000 per kilogram, sementara rata-rata harganya di Bandung mencapai Rp18.000 per kilogram atau lebih mahal 11,11 persen.
Untuk varian gula premium, ditemukan di pasar Cihapit pedagang hanya dijatah 1 karton berisi 24 kilogram per pekan dan di Griya Pahlawan, konsumen hanya boleh membeli 3 kantong per konsumen untuk gula konsumsi 1 kilogram, sedangkan stok beras premium tidak banyak dijual dan ada pembatasan dari pemasok.
“Jangan sampai ada penahanan pasokan sehingga menaikkan harga komoditas gula konsumsi dan beras di pasaran untuk menaikkan harga di kemudian hari,” ujarnya.