Donald Trump mengatakan AS akan mencari joint venture untuk memulihkan aplikasi berbagi video pendek yang digunakan oleh 170 juta orang AS tersebut. Sementara itu, TikTok menyampaikan konfirmasi pemulihan ini dalam pesanya kepada pengguna beberapa jam sebelum rapat umum.
“Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS,” bunyi pesan tersebut.
Dalam pernyataan sebelumnya, TikTok juga menyampaikan terima kasih kepada Trump karena sudah memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan mereka.
“Sesuai dengan perjanjian dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan,” ujar TikTok.
Di samping itu, Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok di Washington pada hari Jumat (17/1) telah menuduh AS menggunakan kekuatan negara yang tidak adil untuk menekan TikTok.
“Tiongkok akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga hak dan kepentingan sahnya,” kata seorang juru bicara.