Jakarta, FORTUNE – Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 dan menjadi presiden AS yang menjabat dua kali tidak berturut-turut sejak Grover Coveland pada 1892. Terlepas dari kontroversinya, Trump mewariskan sejumlah kebijakan ekonomi yang melahirkan sebuah istilah, yakni Trumponomics.
Menurut Investopedia, Trumponomics adalah istilah yang merujuk pada kebijakan ekonomi Trump selama selama menjabat sebagai Presiden, yang melibatkan berbagai prinsip dan tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan tertentu, seperti meningkatkan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan melindungi pekerja AS.
Fokus utama Trumponomics adalah pada deregulasi, pemotongan pajak, proteksionisme, dan kebijakan perdagangan yang agresif.
Meski mendapatkan dukungan dari sebagian kalangan, kebijakan ini juga memicu kritik dan perdebatan di antara ekonom dan pembuat kebijakan, terutama terkait dampaknya pada utang nasional, ketidaksetaraan pendapatan, dan hubungan perdagangan internasional.