Jakarta, FORTUNE- Porang menjadi produk pertanian baru yang menjadi primadona. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan skema untuk mengembangkan produk turunan olahan porang melalui koordinasi dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, terkait penetapan klaster prioritas pengembangan budi daya porang.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, ada tiga daerah potensial untuk pengembangan komoditas porang, yakni, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten; Kabupaten Tabanan Bali, dan Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
"Proses pengembangan industri pengolahan porang di tiga daerah tersebut rencananya menggunakan Dana Alokasi Khusus tahun 2022," katanya, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/8).
Melalui berbagai upaya, dia meyakini, industri pengolahan porang tetap menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif dan kian merambah pasar ekspor di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.
Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, nilai ekspor porang pada tahun 2020 mencapai sebesar Rp923,6 miliar hingga menjadikan komoditas tersebut ditetapkan sebagai mahkota masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks). Negara yang menjadi tujuan ekspor porang, di antaranya Tiongkok, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Jepang, dan beberapa negara yang lainnya.