Jakarta, FORTUNE - Bagi jutaan masyarakat di desa terpencil, listrik yang stabil masih menjadi ‘barang mewah’. Para siswa di sana mesti belajar dengan pencahayaan lilin ketika malam tiba, belum lagi dengan fasilitas kesehatan yang tak beroperasi maksimal karena keterbatasan daya listrik. Karena itulah, perjuangan meningkatkan kesejahteraan di area itu terbilang berat.
Namun, Program Patriot Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dapat mengubah keadaan itu. Lewat inisiatif tersebut, Kementerian ESDM merekrut muda-mudi yang bertugas meningkatkan penggunaan sumber daya energi ramah lingkungan.
Berdasarkan keterangan resmi Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, program itu bertujuan meningkatkan akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi di desa 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Bersama dengan program itu, PBB juga menginisiasi proyek energi ramah lingkungan ACCESS di 23 desa di Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Tengah. Tujuan program itu ialah pemasangan panel surya di sejumlah pulau terpencil Tanah Air.