Jakarta, FORTUNE – Pemerintah terus mendorong terbentuknya ekosistem transportasi listrik demi penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya, mulai dari pembangunan industri hulu baterai, penggunaan alat transportasi listrik di berbagai kawasan, hingga pemakaian mobil listrik sebagai kendaraan resmi dalam KTT G20.
“Penggunaan kendaraan listrik merupakan strategi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan pengendalian pertumbuhan permintaan BBM sehingga kita bisa mengurangi impor BBM secara bertahap,” ujar Pengamat energi sekaligus Direktur Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, kepada Fortune Indonesia, Senin (28/3).
Menurutnya, upaya yang dilakukan ini menurutnya sudah tepat. Kendati demikian, dorongan ini juga harus mempertimbangkan penetrasi pasar kendaraan listrik dan transportasi berbasis listrik di masyarakat.