Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), Stella Christie, mendorong lebih banyak partisipasi swasta dalam pendanaan riset di Indonesia
Pasalnya, bisnis biasa dimulai melalui inovasi yang tepat, sementara banyak dari inovasi itu berasal dari penelitian dalam bidang sains dan teknologi oleh universitas dan peneliti.
“Hanya sains dan teknologi yang akan membuat kita memiliki pertumbuhan ekonomi negara yang berkelanjutan. Jadi, saya harap Anda semua akan bergabung dengan kami,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26/11).
Pada 2025, pendanaan untuk riset di Indonesia yang berada dalam pengawasan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) telah meningkat 218 persen menjadi Rp3,2 triliun atau setara US$180 juta.
Meski terlihat besar, tapi secara nominal angka ini relatif kecil jika dibandingkan dengan negara lain.
Amerika Serikat, misalnya, memiliki dana riset US$956 miliar, dan Cina US$917 miliar.
“Mungkin kita mengatakan bahwa ini adalah bandingan yang tidak adil, berdasarkan PDB. Tapi, secara populasi, kita tidak jauh dari mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Malaysia, negara tetangga Indonesia, telah menggelontorkan dana penelitian US$3,2 miliar.
Menurutnya, mayoritas dana yang dikeluarkan sejumlah negara untuk riset berasal dari investasi industri atau swasta. Di Eropa, contohnya, hampir 59 persen dari investasi riset dikendalikan oleh sektor swasta. Sementara di Amerika Serikat, persentasenya mencapai 63 persen.
Kemudian, jika menengok negara-negara Asia seperti Cina, Korea Selatan, hingga Jepang, nilai pendanaan swasta berkontribusi 75 persen.
“Tidak ada negara di bumi yang begitu berkembang dalam sains dan teknologi mereka yang tidak bergantung pada investasi pribadi,” ujarnya.
Saat ini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) berupaya menggaet minat swasta dalam berinvestasi. Contohnya, terdapat Direktorat Kemitraan, yang bertugas menyambung kemitraan dengan swasta dan menciptakan inovasi baru untuk meningkatkan skalanya.
“Kami membutuhkan Anda yang benar-benar dapat bertukar pikiran dengan para peneliti ini tentang cara meningkatkan skalanya,” katanya.
