Jakarta, FORTUNE – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus memantau perkembangan subvarian Omicron yang diperkirakan lebih menular. Meski kasus Omicron melambat di sebagian besar negara dunia, penyebaran subvarian BA.2 dinyatakan terus meningkat oleh WHO, bahkan mendominasi di beberapa negara Asia, seperti Cina, India, Pakistan, Bangladesh, dan Filipina.
Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) yang juga Direktur Regional Amerika WHO, Carissa F. Etienne, mengatakan banyak negara tidak bergerak cepat saat varian Omicron pertama menyebar, hal ini tidak boleh terulang.
“Ini bukan varian terakhir, dan masa depan pandemi masih sangat tidak pasti, varian baru dapat muncul kapan pun,” ujarnya seperti dikutip dari New York Times, Jumat (18/2).
Para ilmuwan, menyatakan belum ada bukti subvarian BA.2 lebih mematikan dari subvariant BA.1 yang muncul pertama kali. Sejauh ini, vaksinasi yang berjalan masih dianggap efektif pada seluruh subvarian Omicron.
Menurut data WHO, BA.2 sekarang berkontribusi pada satu dari lima kasus Omicron baru di seluruh dunia.