Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-04 at 18.30.18.jpeg
Sarasehan Asbisindo yang digelar di sela event Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025/Dok Asbisindo

Intinya sih...

  • Asbisindo menargetkan kenaikan pangsa pasar bank syariah nasional menjadi 20 persen, setara dengan negara lain.

  • Perbankan syariah tumbuh di atas industri bank secara global, dengan aset keuangan syariah naik sekitar 9,88 persen per tahun.

  • Asbisindo merumuskan strategi winning proposition untuk percepatan pertumbuhan industri bank syariah, termasuk mendorong industrialisasi inklusif dan optimalisasi peran desa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menargetkan kenaikan pangsa pasar bank syariah nasional menjadi 20 pesen. Kondisi tersebut akan membuat pangsa pasar bank syariah di Indonesia setara dengan negara-negara lain. Apalagi, saat ini pangsa pasar bank syariah di Indonesia stagnan di level 7,7 persen. 

“Perbankan syariah rata-rata tumbuh di atas industri bank. Secara global, aset keuangan syariah naik sekitar 10 persen per tahun dengan rata-rata pangsa pasar sekitar 20 persen. Ruang tumbuh bank syariah di Indonesia masih cukup lebar bisa tiga kali lipat dari posisi saat ini,’’ kata Anggoro Eko Cahyo selaku Ketua Umum Asbisindo melalui keterangan resmi pada Sarasehan Asbisindo yang digelar di sela event Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025.

Ini strategi Asbisindo percepat pertumbuhan industri bank syariah

Ilustrasi Bank Syariah (freepik.com)

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2024 menunjukkan bahwa perbankan syariah nasional mencatatkan kinerja positif dengan total aset sebesar Rp980,30 triliun atau tumbuh sebesar 9,88 persen (YoY) dengan market share 7,72 persen.

Lebih jauh dia menjelaskan tahun 2025 merupakan momentum besar bagi perkembangan ekonomi syariah nasional, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto bahwa pengembangan ekonomi syariah menjadi pilar kedua agenda pembangunan nasional. 

Artinya, sistem ekonomi yang berlandaskan keadilan, etika, dan kesejahteraan bersama bukan hanya nilai moral, tetapi juga strategi pertumbuhan ekonomi nasional yang telah dicantumkan juga di dalam Rencana Jangka Panjang Pembangunan Nasional (RPJPN) 2025-2045. 

Untuk percepatan pertumbuhan industri bank syariah, Asbisindo merumuskan strategi winning proposition: perbankan syariah sebagai solusi keuangan yang adil dan transparan. Keselarasan ini dielaborasi melalui berbagai aspek diantaranya mendorong industrialisasi inklusif dan hilirisasi produktif yang memiliki added value, membangun daya saing ekosistem halal di pasar global dan optimalisasi peran desa untuk Indonesia melalui pemerataan ekonomi berbasis syariah.

Selanjutnya, Asbisindo juga siap ambil bagian melalui pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai instrumen keuangan syariah yang bisa diimplementasikan melalui produk yang kompetitif agar menjadi pilihan masyarakat.

Editorial Team