Jakarta, FORTUNE - Industri keuangan syariah Tanah Air terus mencatatkan kinerja positif meski meski pandemi Covid-19 merebak sejak 2020 lalu. Hal itu dinyatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM sekaligus Wakil Ketua Umum I PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Teten Masduki.
"Di tahun kedua pandemi Covid-19, aset keuangan syariah Indonesia mampu tumbuh 13,82 persen secara tahunan, menjadi Rp2.050 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.801 triliun. Jadi ini anomali, di tengah pandemi malah tumbuh," kata Teten dalam gelaran Indonesia Islamic Economic Forum, dikutip Senin (10/10).
Adapun pasar modal syariah yang memiliki porsi sebesar aset keuangan syariah sekitar 60,27 persen mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor lainnya dengan laju 14,83 persen (yoy). Perbankan syariah dengan pangsa pasar 33,83 persen dari keuangan syariah tumbuh sebesar 13,94 persen (yoy).
Selanjutnya Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah yang memiliki porsi sebesar 5,90 persen dari total aset keuangan syariah juga tumbuh sebesar 3,90 persen (yoy).
Secara kumulatif, keuangan syariah Indonesia masih mencatatkan prestasi yang baik di masa pandemi dengan mempertahankan peringkat kedua dalam Islamic Finance Development Indicator pada 2021.