Jakarta, FORTUNE - Animo masyarakat menunaikan ibadah haji dari waktu ke waktu semakin meningkat. Meski dua tahun terakhir tidak ada pemberangkatan haji karena pandemi COVID-19, tapi masyarakat tetap antusias.
Di sisi pelayanan haji, penggunaan teknologi mulai diterapkan guna memungkinkan transformasi sistem analog ke digital. Ihwal digitalisasi ini, ekosistemnya mulai dikembangkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Bank Muamalat. Selain itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mendorong digitalisasi layanan haji yang menyasar segmen milenial.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) pun mengembangkan layanan haji berbasis digital. Bagaimana perkembangan pelayanan haji digital dan inovasi apa saja akan bisa dinikmati masyarakat?