Jakarta, FORTUNE - PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin Syariah) masih menderita kerugian bersih senilai Rp226,74 miliar hingga akhir 2023. Meski demikian kerugian itu membaik atau turun 14,41 persen dibandingkan dengan posisi tahun 2022 yang sebesar Rp264,91 miliar.
Dilansir berdasarkan laporan keuangannya, membaiknya laba dari bank digital syariah ini ditopang oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang melonjak 255,88 persen (yoy) menjadi Rp215,08 miliar. Sedangkan untuk pendapatan berbasis komisi (fee based income) dari bank dengan kode emiten BANK ini masih tumbuh 223,54 persen menjadi Rp23,41 miliar pada 2023.
“Membangun Bank yang berbasis teknologi digital, Bank Aladin Syariah fokus terus menerus membangun infrastruktur untuk meningkatkan kemampuan perbankan digital serta pertumbuhan yang didorong oleh terobosan-terobosan baru dan selalu mengedepankan prinsip syariah,” kata Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Dyota Marsudi melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (3/4).
Meski demikian, untuk pos beban perseroan masih mengalami kenaikan. Antara lain beban promosi melonjak 379 persen (yoy), beban tenaga kerja naik 20 persen dan beban lainnya juga naik 46 persen. Kondisi itu membuat total beban operasional lainnya mencapai Rp458 miliar atau naik 40 persen (yoy).