Jakarta, FORTUNE - PT Bank BCA Syariah mengungkapkan fakta mengejutkan: sekitar 25 persen hingga 30 persen dari total rekening nasabah individunya memiliki saldo Rp0 dan tergolong tidak aktif. Fenomena ini terkuak di tengah ramainya isu pemblokiran rekening dormant oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, membenarkan adanya rekening pasif dalam jumlah signifikan dari total lebih dari 300.000 rekening nasabah.
"Kalau yang rekening bersaldo nol, itu kisarannya 25 persen hingga 30 persenan dari total rekening yang individu," kata Yuli dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/8).
Menurut Yuli, kabar pemblokiran oleh PPATK secara nasional memicu reaksi dari nasabahnya. Banyak dari mereka berbondong-bondong mengaktifkan kembali rekeningnya dengan mengisi saldo dan mulai bertransaksi.
Menanggapi hal ini, BCA Syariah kini menggencarkan program promosi dan sosialisasi demi meningkatkan aktivitas transaksi nasabah.
"Seiring dengan adanya program promo, fitur yang lebih baik, dan customer touch kami yang juga lebih baik," ujarnya.
Kinerja keuangan tetap solid
Menariknya, fenomena rekening saldo nol ini tidak menghambat kinerja keuangan perseroan. Tercatat, Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA Syariah justru tumbuh solid sebesar 24,2 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp14,0 triliun.
Komposisi dana murah (CASA) juga berada pada level yang sehat, yakni 40,8 persen dari total DPK yang berhasil dihimpun.
Isu ini bermula ketika PPATK melakukan analisis terhadap 122 juta rekening pasif atau dormant milik masyarakat secara nasional, sebelum akhirnya membuka kembali akses rekening yang sempat terblokir.