SHARIA

Bank Muamalat Mulai Pacu Penyaluran Kredit Korporasi

Pimpin sindikasi pembiayaan Rp700 miliar untuk CNAF.

Bank Muamalat Mulai Pacu Penyaluran Kredit KorporasiBank Muamalat. (gbgindonesia.com)
06 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Terus memacu pembiayaan di segmen korporasi, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melalui skema pembiayaan sindikasi memimpin penyaluran pembiayaan sindikasi senilai Rp700 miliar kepada PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).

Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat, Irvan Y. Noor, mengatakan, sindikasi ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan bank-bank syariah di Tanah Air.

"Setelah aksi korporasi berupa penguatan struktur permodalan di awal tahun ini, Bank Muamalat akan menggenjot penyaluran pembiayaan khususnya di segmen korporasi," katanya, dalam keterangan resmi, Selasa (6/12). 

Kolaborasi antarbank syariah Tanah Air

Sindikasi ini juga melibatkan empat bank syariah lain, yakni PT Bank Aceh Syariah, UUS PT BPD Bank Sumsel Babel, UUS PT BPD Kalimantan Selatan, dan UUS PT BPD Jawa Tengah. 

Menurut Irvan, pembiayaan sindikasi ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi antarbank-bank syariah di Tanah Air. Terlebih lagi, saat ini pangsa pasar perbankan syariah masih di kisaran tujuh persen. Kolaborasi tentu diperlukan agar dapat maju bersama-sama dan berdampak positif bagi industri perbankan syariah nasional.

Sebelumnya, Bank Muamalat juga menyalurkan pembiayaan modal kerja kepada MAP Group, yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk dan PT Mapple Mitra Adiperkasa senilai Rp300 miliar. Pembiayaan ini menggunakan akad Al-Murabahah dengan tenor maksimal 12 bulan. 

Irvan mengatakan, MAP Group merupakan pemimpin pasar industri ritel di Indonesia dengan kinerja keuangan yang kuat. Diharapkan kerja sama ini dapat berlanjut dalam ekosistem bisnis yang lebih luas lagi.

Laba tembus Rp31,61 miliar

Jelang akhir tahun, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus mencatatkan kinerja positif. Hingga September 2022, Bank Muamalat membukukan laba bersih senilai Rp31,61 miliar. 

Nilai ini meningkat hingga 332,42 persen yoy dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 7,31 miliar. 

Peningkatan laba berkat kontribusi dari pertumbuhan pendapatan berbasis bunga (fee based income) senilai Rp568,97 miliar, atau 70,51 persen pada kuartal III 2022. Kemudian diikuti pertumbuhan laba operasional sebesar 112,25 persen menjadi Rp66,52 miliar.  

Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana, mengatakan peningkatan laba tersebut menunjukkan kinerja perusahaan mulai kembali ke normal. Terlebih, perusahaan sudah memiliki pemegang saham baru yakni Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH).

"Dengan situasi satu tahun lalu ketika BPKH belum masuk, modal belum ada, pembiayaan bermasalah masih banyak. Dan itu sudah selesai semua (sekarang)," kata Permana di Jakarta, Selasa (22/11).

Menurutnya, perusahaan terus membangun aset dan profitabilitas. Melalui strategi tersebut, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) berhasil ditekan dan menjadi lebih baik dibandingkan sebelum BPKH masuk.  

Tercatat NPF Gross Bank Muamalat mampu ditekan dari 4,94 persen menjadi 2,35 persen pada September 2022. Namun, pembiayaan justru turun hingga 35,63 persen menjadi Rp17,77 triliun pada periode yang sama. 

Meskipun demikian, dia optimitis kinerja pembiayaan akan membaik. Permana berharap pembiayaan sampai akhir tahun bisa tumbuh hingga Rp3,2 triliun, atau mendekati nilai tersebut. 

"Mudah-mudahan tidak terlalu jauh dengan sekarang. Dengan kondisi market seperti sekarang, kami tidak terlalu agresif," ujarnya. 

Selain itu, Bank Muamalat juga telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kinerja tahun depan. Salah satunya dengan membangun infrastruktur untuk menunjang kinerja bisnis.

Related Topics