Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
https://gisfebuinjkt.finance.blog/2022/03/02/mengenal-perbedaan-pasar-modal-syariah-dan-konvensional/
https://gisfebuinjkt.finance.blog/2022/03/02/mengenal-perbedaan-pasar-modal-syariah-dan-konvensional/

Intinya sih...

  • Market share aset keuangan syariah baru 11,47% pada Juni 2025

  • Aset pasar modal syariah mencapai Rp1.828 triliun, perbankan syariah Rp967 triliun, dan IKNB syariah Rp177 triliun

  • Kontribusi aset bank syariah sebesar 7,51 persen terhadap total aset perbankan nasional atau sebesar Rp967 triliun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat market share aset keuangan syariah baru sebesar 11,47 persen pada Juni 2025. Dengan nilai aset sebesar Rp2.972 triliun, aset syariah ini masih didominasi oleh sektor pasar modal.

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mirza Adityaswara menjelaskan, dari nilai tersebut, aset pasar modal syariah mencapai Rp1.828 triliun, disusul sektor perbankan syariah yang mencapai Rp967 triliun dan terakhir aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah senilai Rp177 triliun.

“Perkembangan yang positif ini menunjukkan bahwa sektor keuangan syariah memiliki peran penting.Jika dilihat per sektor, industri keuangan syariah menunjukkan kinerja yang cukup resilient,” kata Mirza pada saat acara Ijtima’ Sanawi XXI 2025 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat (26/9).

Mirza menambahkan, nilai aset pasar modal syariah didominasi oleh sukuk yang nilainya mencapai Rp1.772 triliun atau naik 7,9 persen secara tahunan (YoY). Capaian total aset keuangan syariah Indonesia ini merupakan bukti konkrit transformasi dalam lanskap keuangan syariah di Indonesia. 

Meski demikian, lanjut Mirza, industri pasar modal syariah masih menghadapi tantangan untuk memperluas instrumen yang berlandaskan keberlanjutan agar aset dapat terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.

Kontribusi aset bank syariah capai 7,51 persen

Ilustrasi koperasi syariah (Foto: IDN Times)

Sementara itu, untuk sektor perbankan syariah juga memberikan kontribusi 7,51 persen terhadap total aset perbankan nasional atau sebesar Rp967 triliun. Pertumbuhan sektor ini tercatat sebesar 7,8 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan nasional yang hanya sebesar 7 persen (YoY). 

Mirza menyatakan, hal ini menunjukkan daya saing yang semakin kuat dari sektor perbankan syariah di Indonesia. Sementara itu, pembiayaan atau kredit yang disalurkan oleh perbankan syariah mencapai Rp666 triliun pada Juni 2025. Dengan nilai tersebut, bank masih menjaga rasio pembiayaan macet di level 2,24 persen di Juni 2025 meskipun sedikit naik dibandingkan akhir 2024 yang sebesar 2,12 persen.

Dengan demikian, Mirza menyatakan, pertumbuhan dari seluruh sektor tidak hanya memperkuat daya tahan sistem keuangan nasional, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa keuangan syariah siap menjadi motor penggerak menuju Indonesia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

Editorial Team