Jakarta, FORTUNE - Era digitalisasi dapat memperluas perbankan syariah. Bahkan, bisa menjadi katalisator pertumbuhan industri berbasis syariat Islam. Sebab teknologi dapat menyederhanakan proses, menekan risiko, hingga meningkatkan manajemen likuiditas.
Keuangan syariah adalah bagian penting pasar keuangan global—bahkan dianggap sebagai komponen landasan dalam sistem. Manajer Proposisi Senior Keuangan Syariah Refinitiv, Syaima Hasan, menilai penyederhanakan dan kemajuan operasional adalah hal penting.
Perbankan syariah pun tak bisa menghindari tantangan seperti kebutuhan akan solusi digital, bekerja secara virtual, hingga kompleksitas peralihan LIBOR (London Interbank Offered Rate). Belum lagi dengan kompleksitas pelayanan bank syariah. Itu akhirnya melahirkan risiko operasional bagi bank dan manajemen likuiditas secara keseluruhan.