Jakarta, FORTUNE - Ekspor produk halal Indonesia terus didorong untuk menambah ketahanan perekonomian nasional. Dua produk utama yang jadi prioritas adalah makanan minuman dan fesyen Muslim sesuai dengan data potensi dan realisasi yang ada selama ini.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi mengatakan potensi ekspor produk halal Indonesia sangat luas, baik di negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun non-OKI. Indonesia adalah negara dengan PDB terbesar di antara negara OKI, dan masuk G20.
"PDB kita US$1,2 triliun, tertinggi pertama di OKI diikuti Turki dan Arab Saudi dan kinerja ekspor kita mayoritas di makanan minuman dan fesyen," kata Didi yang juga Koordinator Halal Export Incorporated KNEKS, dalam webinar UKM Produk Halal dari Indonesia untuk Dunia, Kamis (30/6).
Sementara itu, ekspor produk halal kategori fesyen mencapai US$862,45 juta, naik signifikan dari 2020 yang hanya US$413,67 juta.
Sementara angka ekspor produk halal dari kategori farmasi dan kosmetik belum terlalu menggembirakan dengan masing-masing US$113,09 juta dan US$70,52 juta. Kinerja ekspor produk halal pada kuartal I 2022 pun menunjukan tren peningkatan.
"Pada kuartal I 2022 ini, nilai ekspor makanan halal mencapai US$291,52 juta atau Rp4,35 triliun, sementara fesyen US$52,32 miliar," katanya.