Besarnya pangsa pasar produk halal membuka peluang Indonesia menjadi pusat industri halal dunia. Menurut laporan Bank Indonesia, ekspor neto 2020 tercatat tumbuh sekitar 38 persen dibandingkan 2019, dengan total nilai ekspor bahan makanan halal mencapai sekitar 500 triliun rupiah. Untuk itu, pemerintah terus bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
“Sekali lagi saya ingin menekankan besarnya tekad dan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia,” kata Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, Jumat (17/12/2021).
Komitmen pemerintah, kata dia, diwujudkan melalui berbagai program. “Pertama, peningkatan kapasitas produksi produk halal, termasuk melalui pembentukan kawasan industri halal (KIH), pembentukan zona-zona halal, dan percepatan proses sertifikasi halal,” ucapnya.
Kedua, sambung Wapres, diupayakan dengan penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) industri halal. Langkah ini digerakkan dengan memanfaatkan teknologi digital, meningkatkan kemampuan daya saing, memperluas akses pasar, memberikan kemudahan akses permodalan, dan lain-lain.
“Ketiga, peningkatan kualitas SDM [sumber daya manusia] berbasis ekonomi dan keuangan syariah serta peningkatan literasi masyarakat terhadap produk halal,” tutur Ma'ruf.