Jakarta, FORTUNE - Konsumsi makanan halal mulai jadi tren gaya hidup masyarakat global dan mendorong pertumbuhan industri halal.
Survei SkyQuest mengungkapkan, konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk makanan halal. Minat konsumen terhadap makanan halal dilatari berbagai faktor, di antaranya keinginan mendapatkan makanan halal yang otentik dan relevan dengan latar belakang budaya atau kepercayaan mereka.
Melansir Digital Journal pada Kamis (9/2), SkyQuest juga memberikan analisis mendalam tentang bagaimana pasar makanan halal berubah dan peluang apa saja bagi pasar makanan halal global.
Pada 2021 pasar makanan halal global dilaporkan mencapai angka US$1,977 miliar. Diperkirakan pada 2028 akan terus meningkat hingga US$3,907 miliar dengan CAGR 11,25 persen selama enam tahun.
Beberapa temuan menarik diungkap SkyQuest. Temuan survei menunjukkan pasar makanan halal global diperkirakan akan tumbuh pada tingkat 11,2 persen per tahun hingga 2021, mencapai US$128,9 miliar pada 2021.
“UEA memimpin semua wilayah dengan 36 persen pangsa pasar global, diikuti oleh Arab Saudi (21 persen), Mesir (12 persen), dan Malaysia (5 persen)," tulis SkyQuest.
Ini menunjukkan bahwa konsumen Muslim peduli mengenai produk halal, termasuk bagaimana proses produksi, distribusi, dan konsumsi yang mendukungnya. Oleh karena itu, produsen makanan halal diimbau harus memenuhi standar makanan halal dan melakukan sertifikasi jika ingin sukses merebut pasar.