Jakarta, FORTUNE - Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Syahrullah Iskandar mengatakan, pengembangan kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif. Tak hanya itu, pesantren memainkan beberapa peran, baik dakwah, pendidikan maupun pemberdayaan masyarakat.
“Dari sisi pemberdayaan ini sangat penting. Sebenarnya pesantren zaman dulu kemandirian sudah ada. Jadi upaya sekarang adalah memperkuat dalam konteks kekinian. Dalam kemandirian, pesantren nantinya mampu menentukan arah, baik pendidikannya, dakwahnya maupun pemberdayaan masyarakatnya, ini yang diharapkan,” ujarnya dalam diskusi virtual Smart Syariah “Kemandirian Pesantren dan Pemberdayaan Ekonomi Umat”, Senin (8/8).
Dengan demikian, kata dia, pesantren tak bergantung dengan lembaga donasi yang ada, tapi ekonomi berhasil dibangun di dalam konteks pesantren itu sendiri. Menurutnya, pesantren telah mengalami transformasi dalam berbagai hal, salah satunya adalah peningkatan atau penguatan kesejahteraan sosial atau ekonomi. Pesantren di daerah pun telah mengembangkan produk-produk dan mampu menghidupi pesantrennya.
Hebitren sendiri menjadi bagian dari strategi Bank Indonesia. Dalam hal ini, BI konsentrasi dengan pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan mencari pertumbuhan dari sektor-sektor baru. Di antaranya, keuangan inklusif, digitalisasi, ekonomi hijau, dan sebagainya.
Terkait hal ini, Iman Ni'matullah selaku Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Kepala Divisi Investasi Langsung dan Investasi Lainnya BPKH RI menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi pesantren.
“Banyak hal ketika pesantren kehilangan kemandirian dan bergantung ke donatur, implikasinya ada dua. Pertama, membebankan kepada santri. Kedua, jika tak ada donatur maka keperluan tak terpenuhi. Adanya donatur juga sensitif, dalam hal politis misalnya dapat membuat pesantren berubah warna jadi merah kuning hijau. Kemandirian pesantren diharapkan menjadikan kiai lebih bermartabat dan fokus membina umat,” kata Iman.