Jakarta, FORTUNE - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendukung penggunaan manasik haji melalui metaverse. Perkembangan teknologi yang menghadirkan Ka'bah di metaverse disebut menjadi salah satu solusi untuk memberikan pengalaman ibadah yang didambakan setiap umat muslim tersebut.
Sebelumnya, sejumlah kalangan ulama di Timur Tengah mengkhawatirkan adanya Ka’bah dalam dunia metaverse dan kehadirannya tak dapat menggantikan ibadah haji. Banyak kesalahpahaman dan kontroversi yang muncul karena ada anggapan ibadah haji tidak perlu lagi dilakukan secara fisik.
Dikutip dari Scoop Empire, manasik haji dengan metaverse pun sudah dikembangkan di Arab Saudi yang membuat Ka'bah di Masjidil Haram, Mekah dan dapat dikunjungi secara virtual dalam konsep metaverse. Kunjungan virtual ini dilakukan menggunakan alat realitas virtual (VR).
Salah satu ritual penting ibadah haji adalah menyentuh dan mencium batu hitam Hajar Aswad, yang juga merupakan titik awal dan akhir dalam Tawaf, atau ritual ibadah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Otoritas Departemen Tempat Suci Islam di Arab Saudi mengumumkan peluncuran proyek 'Hajar Al-Aswad Virtual' di mana batu hitam suci tersebut kini dapat disentuh secara virtual melalui teknologi VR.