Jakarta, FORTUNE - Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Nyimas Rohmah mengatakan kinerja industri keuangan syariah tumbuh positif selama pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat.
Ia mencatat, market share keuangan syariah, di luar saham syariah, mencapai Rp2 ribu triliun hingga Juli 2021. Jumlah itu setara 10,11 persen dari total pangsa pasar industri keuangan nasional.
"Jika dilihat dari sisi industri perbankan sendiri, maka angka market share-nya baru mencapai 6,59 persen. Dari total aset perbankan nasional saat ini, Rp631.58 triliun merupakan aset perbankan syariah," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/10).
Nyimas menyebutkan, DPK yang berhasil dihimpun perbankan syariah mencapai Rp504 triliun dan disalurkan dalam bentuk pembiayaan sebesar Rp405 triliun. Secara komposisi, angka itu masih didominasi oleh 12 bank umum syariah sebesar 65,73 persen.
Jumlah rekening bank syariah juga meningkat, tercermin dari rekening DPK per Juli 2021 yang mencapai 40 juta rekening dan rekening pembiayaan mencapai enam juta rekening.
Namun demikian, perkembangan bank syariah menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan ekosistem keuangan yang cepat karena perubahan teknologi diikuti perubahan ekspektasi masyarakat yang menginginkan produk dan layanan yang lebih mudah, cepat, dapat diakses dari mana saja, aman, dan sesuai kebutuhan.