Pasar Fintech Syariah Global Diprediksi Capai US$306 Miliar di 2027

Jakarta, FORTUNE - Negara-negara utama Organisasi Kerjasama Islam (OKI) terus mendominasi sektor fintech syariah global, dengan kawasan Asia Tenggara dan GCC muncul sebagai pusat regional yang kuat untuk aktivitas fintech syariah, demikian ungkap sebuah laporan baru-baru ini.
Arab Saudi, Iran, Malaysia, UEA, Indonesia, dan Kuwait masuk dalam enam pasar fintech Islam teratas berdasarkan volume transaksi dan aset yang dikelola, mencakup 85 persen dari ukuran pasar global, menurut Laporan Global Islamic Fintech (GIFT) 2023/24 diluncurkan pada hari Kamis (22/2).
Mengutip laman Salaam Gateway, Abdul Haseeb Basit, salah satu pendiri dan prinsipal di perusahaan penasihat dan investasi keuangan digital etis Elipses dan salah satu penulis laporan GIFT 2023/24, mengatakan bahwa diversifikasi dan konsolidasi yang dipimpin oleh para pemain matang di sektor ini akan menjadi preseden di masa depan. pertumbuhan mungkin muncul.
“Dua pusat regional yang mendominasi di Asia Tenggara dan MENA-GCC yang dipimpin oleh Malaysia dan Arab Saudi menunjukkan bahwa inisiatif dukungan ekosistem yang meningkatkan kondusifitas fintech Islam terus membuahkan hasil," ujarnya.
Pasar fintech syariah global diperkirakan akan mencatat volume transaksi sebesar US$306 miliar pada tahun 2027, naik dari US$138 miliar pada tahun 2022/2023. Ekosistemnya saat ini terdiri dari 417 perusahaan serupa di seluruh dunia.