Jakarta, FORTUNE - Nilai kapitalisasi indeks saham syariah di bursa dalam negeri tercatat sebesar Rp4.345,98 triliun per 7 Oktober 2022. Jumlah ini meningkat sebesar 9,09 persen secara year to date (ytd) dari periode sebelumnya sebesar Rp3.983,65 triliun.
Perkembangan pasar modal syariah juga tercermin pada peningkatan nilai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) secara year to date. Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 7 Oktober 2022 ISSI ditutup pada 203,91 poin atau meningkat sebesar 7,87 persen dibandingkan indeks ISSI pada 30 Desember 2021 yang sebesar 189,02 poin.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan perkembangan pasar modal syariah cukup menggembirakan. “Tercermin dari peningkatan nilai indeks dan kapitalisasi pasar syariah,” katanya, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/10).
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan per 11 Oktober 2022 berada di posisi 6.939,15 poin atau meningkat 5,43 persen year to date. Bahkan, pada 13 September lalu, pertumbuhan IHSG telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni di level 7.318,01.
Penghimpunan dana di pasar modal tercatat sebesar Rp179,66 triliun, didorong oleh semakin pulihnya aktivitas ekonomi di dalam negeri.
Penghimpunan dana tersebut berasal dari 168 emisi, dengan rincian sebanyak 42 penawaran umum perdana saham, 22 penawaran umum terbatas, 16 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk, serta 88 penawaran umum berkelanjutan efek bersifat utang atau sukuk di tahap I dan tahap II.