Pemerintah memproyeksikan 2022 menjadi tahun percepatan pertumbuhan ekonomi syariah khususnya pada industri makanan halal. Menurutnya, sejumlah pemangku kepentingan telah menyiapkan strategi agar pangsa pasar industri makanan halal Indonesia bisa ditingkatkan.
Sejumlah agenda promosi produk halal Indonesia terus digencarkan dengan cara mengikuti pameran skala internasional guna membawa produk Indonesia lebih berdaya bersaing di pasar global.
Beberapa Salah satunya melalui perhelatan THAIFEX - Anuga Asia 2022 yang berlangsung di Bangkok pada 24 Mei-28 Mei lalu. Makanan halal sendiri menjadi salah satu dari 11 topik populer dalam gelaran itu.
Pameran industri makanan dan minuman itu diselenggarakan setiap tahun di Thailand, dengan perkiraan pengunjung mencapai lebih dari 40.000 ribu dan lebih dari 2.000 pembeli Thailand dan internasional.
"Perusahaan dari Indonesia yang mengikuti pameran tergabung dalam Pavilion Indonesia maupun yang mengikuti secara mandiri. Mereka memiliki sertifikasi halal untuk produknya masing-masing," kata Flora.
Khusus untuk Thailand, Indonesia menjadi negara penyuplai urutan ketiga kategori produk berorientasi konsumen (consumer-oriented products) setelah Tiongkok dan Selandia Baru.
Namun, berkaca dari pemasaran produk halal Indonesia selama ini, Flora menyoroti tiga poin salah satunya kurang fokus dalam pengembangan ekspor produk halal. Sebab selama ini masih mengutamakan ekspor komoditas pertambangan, perkebunan, dan industri besar.
Selanjutnya, adanya pesaing dari negara Muslim dan non-Muslim yang mengembangkan industri halal dan kurangnya pemahaman pelaku UMKM tentang pentingnya sertifikasi halal.