Jakarta, FORTUNE - Hasil riset Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 memperkirakan, industri halal berpotensi menambah produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar US$5,1 miliar atau kisaran Rp72,9 triliun per tahun. Jumlah tersebut berasal dari kenaikan ekspor, substitusi impor industri halal, dan foreign direct investment (FDI).
CEO dan Managing Director DinarStandard, Rafi-uddin Shikoh menyampaikan, laporan ini mengemukakan sektor kunci dan seluruh wilayah strategis berbasis pada kerangka strategi ekonomi halal nasional. Laporan menyajikan peluang perdagangan dan investasi yang dapat digarap.
"Indonesia bisa menambah 3,6 miliar dolar AS untuk peluang ekspor, satu miliar dolar AS dari substitusi impor, dan 0,5 miliar dolar AS dari FDI," katanya.