SHARIA

Pembiayaan Perbankan Syariah Diprediksi Tumbuh 10% di 2024

BSI masih optimis raih kinerja positif, ini katalisnya.

Pembiayaan Perbankan Syariah Diprediksi  Tumbuh 10% di 2024Ilustrasi wirausahawan syariah. Shutterstock/Aku.Alip
17 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE-  Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Banjaran Surya Indrastomo memproyeksikan kinerja industri perbankan syariah dalam masih akan tumbuh positif tahun depan. 

Hal tersebut salah satunya bakal terdongkrak oleh momentum Pemilu 2024 yang akan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah. Pihaknhya memperkirakan pembiayaan syariah masih dapat tumbuh 10 persen di 2024. 

"Diperkirakan DPK perbankan syariah tumbuh 11,43 persen dan pembiayaan tumbuh 10,25 persen di 2024," kata Banjaran saat acara ekonomi outlook BSI di Jakarta, Jumat (17/11). 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat pembiayaan syariah tumbuh mencapai 19,45 persen secara tahunan year-on-year (yoy) pada Mei 2023.

Nasabah BSI masih tumbuh 10,9% 

Gedung Kantor BSI
ShutterStock/CahyadiSugi

Sejalan dengan itu, BSI juga memproyeksikan kinerja perseroan masih dapat positif pada 2024 kendati kondisi ekonomi global masih menantang. Optimisme itu menurutnya berdasarkan fundamental bisnis perseroan yang kuat serta ekonomi nasional yang dinilai masih cukup stabil. 

Direktur Treasury & International Banking BSI, Moh. Adib mengatakan kekuatan fundamental BSI akan menjadi penopang kinerja perseroan pertama adalah jumlah nasabah. 

Meski sempat tersandung kasus gangguan layanan siber, hingga kini BSI memiliki jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia dengan 19,22 juta nasabah atau tumbuh 10,9 persen secara tahunan hingga kuartal III-2023. 

Selain itu, faktor pembiayaan konsumer yang kuat diharapkan menjadi penopang berikutnya. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94 persen secara tahunan. Segmen konsumer mendominasi dengan torehan sebesar Rp117,92 triliun. 

Ketiga, BSI juga berkomitmen memperhatikan segmen UMKM. Hingga September 2023 dari pembiayaan berkelanjutan di BSI yang mencapai Rp53,6 triliun, sebagian besarnya atau sekitar Rp43,4 triliun diserap segmen UMKM. 

“Dilihat dari Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), sebesar 34,75 persen dari total pembiayaan BSI merupakan pembiayaan inklusif,” kata Adib. 

Selain itu, strategi dalam melakukan transformasi digital diharapakan dapat memperkuat layanan perbankan syariah di era digital.

Related Topics