Jakarta, FORTUNE - Sebanyak 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dikabarkan diretas dan diperjual belikan di forum hacker. Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, mengungkap Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki sistem yang masih rentan.
Pratama mengatakan, peretas yang menggunakan nama ‘Jimbo’ kemungkinan besar berhasil mendapatkan akses login sistem KPU dengan role Admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id.
“Menggunakan metode phising, social engineering atau melalui malware, dengan memiliki akses dari salah satu pengguna tersebut Jimbo mengunduh data pemilih serta beberapa data lainnya,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (29/11).
Menurutnya, jika benar Jimbo mendapatkan role Admin tersebut, maka hal itu dapat sangat membahayakan pesta demokrasi pemilu yang akan berlangsung pada Februari 2024. “Karena bisa saja akun role admin tersebut dipergunakan untuk mengubah hasil rekapitulasi penghitungan suara, yang tentunya akan mencederai pesta demokrasi bahkan bisa menimbulkan kericuhan pada skala nasional,” kata Pratama.