Jakarta, FORTUNE – Dalam waktu yang hampir bersamaam, dua platform media sosial terkemuka diduga mengalami kasus kebocoran data. Setelah Whatsapp, kini data pengguna Twitter dilaporkan telah tersebar di forum gelap.
Melansir engadget, Twitter pada awal tahun ini mengonfirmasi perihal kabar 5,4 juta data penggunanya yang bocor. Kala itu, manajemen mengatakan itu bisa terjadi karena kerentanan antarmuka pemrogaman aplikasi (API). Namun, Twitter menyatakan “tidak ada bukti yang cukup” bahwa data penggunanya telah dieksploitasi.
Meski demikian, seorang pemilik forum peretasan Breached, Pompurin, Senin (27/9) mengeklaim telah membagikan secara gratis data tersebut di forum peretasan. Namun, bukan dia pelaku pembobolan itu.
Data telah dikumpulkan pada Desember 2021, dan dalam program bounty bug Hacker One, sistem API Twitter diduga menyimpan kerentanan. Itu memungkinkan orang untuk mengirimkan nomor telepon dan alamat email ke dalam API untuk mengambil ID Twitter.
Kepada BleepingComputer, Pompurin mengaku data yang dibagikan secara gratis di forum ini merupakan data sama yang sempat dijual beberapa waktu lalu. Pada Juli silam, seorang pengancam mulai menjual informasi pribadi lebih dari 5,4 juta pengguna Twitter pada forum peretasan seharga $30.000.
Data bocor tersebut mencakup informasi pribadi seperti nomor telepon dan alamat email. Di dalamnya, terdapat pula data informasi publik, seperti ID Twitter, nama, nama login, lokasi, dan status terverifikasi.