Jakarta, FORTUNE - OpenSea, pasar perdagangan NFT terbesar, merupakan platform terdesentralisasi yang penggunanya dapat manfaatkan untuk mencetak, membeli, menjual, dan memperdagangkan non-fungible token (NFT). OpenSea berperan lebih dari sekadar galeri, tetapi juga agregator untuk para penggemar aset digital.
Dilansir dari Cointelegraph Rabu (12/1), OpenSea mengunci volume transaksi US$3,25 miliar pada Desember 2021. Pada Desember 2020 hingga Desember 2021, total volume meningkat sebesar 90,968 persen.
Namun, OpenSea menyimpan sendiri bahaya dan jebakannya. Yang paling menonjol dipraktikkan oleh mantan kepala produknya, Nate Chastain, yang ketahuan memakai informasi orang dalam untuk menangguk cuan dari penjualan NFT halaman depan platform.
Skandal tersebut jelas menggoyahkan kepercayaan publik. Masyarakat merasa tidak dihargai setelah direktur keuangan OpenSea yang baru, Brian Roberts, mengisyaratkan untuk go public, tapi ujung-ujungnya malah menegaskan bahwa OpenSea tidak berminat menggelar IPO dalam waktu dekat.
Nah, kondisi tersebut mungkin bakal membuka jalan bagi para pesaingnya tahun ini.