Jakarta, FORTUNE - Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber global, merilis prediksi tren keamanan siber untuk kawasan Asia Pasifik di tahun 2025. Prediksi ini mencakup lima tren utama yang dirancang untuk membantu praktisi siber mempersiapkan organisasi mereka menghadapi tantangan masa depan.
Steven Scheurmann, Regional Vice President Palo Alto Networks ASEAN, mengungkap bahwa deepfake atau manipulasi suara akan menjadi salah satu ancaman siber paling signifikan di tahun 2025. Menurutnya, metode ancaman berbasis suara ini sangat mudah dimanfaatkan oleh para peretas.
“Mereka mau menggunakan yang paling mudah untuk berkompromi," kata Steven media briefing di Jakarta pada Selasa, 14 Januari 2025.
Untuk mengatasi ancaman deepfake berbasis suara, Steven menekankan perlunya pendekatan keamanan siber yang komprehensif. Ia menjelaskan bahwa sistem keamanan tidak cukup hanya mengandalkan firewall, tetapi juga memerlukan platform keamanan terpadu untuk mendeteksi berbagai ancaman siber secara efektif.
Berikut prediksi lanskap keamanan siber di Asia Pasifik tahun 2025 yang diungkap Palo Alto.