Jakarta, FORTUNE – Carsome dikabarkan mengambil langkah drastis efisiensi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Perusahaan rintisan mobil bekas yang berbasis di Malaysia ini mengaku tengah beradaptasi di tengah kondisi ekonomi yang tidak kondusif.
Kebijakan efisiensi Carsome ini dilaporkan akan menyasar 10 persen pekerja, sebagaimana dilaporkan oleh laman technode global, Jumat (30/9). Sedangkan, jumlah karyawan startup yang berstatus unicorn atau valuasi di atas US$1 miliar ini mencapai 4.000 orang.
“Perusahaan tetap sangat menghargai karyawannya di masa lalu, dan dengan karyawan yang sekarang akan bersama-sama melewati tantangan ekonomi makro,” begitu pernyataan resmi manajemen Carsome.
Perusahaan ini mengeklaim karyawan terdampak akan beroleh pesangon penuh, serta tunjangan kesehatan sampai akhir tahun. Carsome menyebut pula akan memberikan dukungan kepada mereka berupa rekomendasi pencarian kerja.
Dalam situs resminya, Carsome menyatakan diri sebagai platform jual beli mobil bekas online terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan ini telah hadir di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Singapura. Di sisi lain, Carsome awal tahun ini berhasil mengumpulkan pendanaan sekitar US$290 juta atau lebih dari Rp4,4 triliun.
Dikutip dari Tech Wire Asia, kabar PHK massal Carsome ini telah berembus sejak Kamis (29/9). Menurut sumber yang mengetahui informasi ini, kebijakan PHK akan berdampak ke cabang Malaysia, serta beberapa posisi regional. Namun, belum pasti efisiensi ini akan terjadi secara menyeluruh, atau divisi Malaysia terlebih dahulu.