Jakarta, FORTUNE - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terus merambah ke setiap aspek kehidupan, termasuk pelatihan lari. Salah satu teknologi terbaru adalah Garmin’s Race Adaptive Training, sebuah program berbasis algoritma yang tersedia pada smartwatch Forerunner dan Fenix.
Program ini bertujuan membantu pelari mencapai tujuan perlombaan dengan cara yang aman dan terstruktur. Namun, apakah alat ini bisa benar-benar menggantikan program latihan yang dibuat pelatih manusia?
Garmin Race Adaptive Training adalah fitur yang diakses melalui Race Widget pada jam Garmin. Program ini menawarkan rekomendasi harian berdasarkan beban latihan, waktu pemulihan, dan kualitas tidur pengguna. Rencana latihan ini terdiri dari empat fase: Base Phase, Build Phase, Peak Phase, dan Tapering.
Pengguna juga bisa memasukkan data perlombaan yang akan diikuti dan tujuan waktu yang diinginkan, sehingga Garmin dapat menyesuaikan rencana latihan. Jeff Dengate dari Runner's World, media khusus dunia lari dan panduan olahraga, mencoba program ini selama beberapa minggu dan merasakan perbedaan antara pelatih AI dengan pelatih manusia. Bagaimana hasilnya?