Jakarta, FORTUNE – CEO Tesla dan orang terkaya di dunia, Elon Musk, dikabarkan akan membatalkan pengambilalihan Twitter. Menurut laporan The Washington Post (8/7), kesepakatan akuisisi platform media sosial senilai US$44 miliar atau Rp659 triliun ini tengah di ujung tanduk.
Menurut sumber anonim dalam laporan tersebut, pihak Elon Musk dikabarkan telah menyetop diskusi seputar pendanaan untuk kesepakatan akuisisi.
Sebagai konteks, Musk dalam pengambilalihan Twitter ini tidak sendiri. Dia bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti perusahan modal ventura Andreessen Horowitz, Fidelity, dan pertukaran aset kripto Binance, demikian The Verge.
Kesepakatan akuisisi ini terancam gagal karena kekhawatiran pihak Musk atas Twitter yang tidak dapat melakukan verifikasi atas akun spam dan bot di platform.
Padahal, manajemen Twitter, dalam keterangan kepada media, Kamis (7/7), mengeklaim telah menghapus 1 juta akun spam setiap harinya. Layanan jejaring sosial ini turut menegaskan pengguna palsunya hanya mencapai 5 persen dari jumlah keseluruhan.
Menanggapi kabar akuisisi tersebut, juru bicara Twitter mengatakan perusahaan senantiasa bekerja sama serta berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger.
"Kami percaya perjanjian ini adalah untuk kepentingan terbaik semua pemegang saham. Kami bermaksud untuk menutup transaksi dan menegakkan perjanjian merger dengan harga dan persyaratan yang disepakati,” begitu keterangan manajemen Twitter.